The Secret
The Secret :
Meraih Keinginan Secara Instan Dengan Merubah Cara Pandang
Film The Secret diangkat dari buku dengan judul yang sama ditambah sub-judul The Law of Attraction karya Rhonda Bryne. Film ini dijelaskan sebagai film self-help atau tentang cara atau metoda membantu diri sendi+ri, dengan model format film dokumenter untuk mempresentasikan the Law of Attraction atau Hukum Daya Tarik. Hukum ini adalah “rahasia” yang menurut tagline film itu “telah melakukan perjalanan panjang untuk mencapai Anda”. Fitur film mengetengahkan pengalaman dramatis (atau yang didramatisir) dan beberapa wawancara terhadap spesialis pengembangan kepribadian, Psikolog, ahli metafisik, pelatih, teolog, ahli keuangan, dokter dan master feng shui, mereka dianggap sebagai ‘guru rahasia’. Seperti yang terus digambarkan dalam film ini, prinsip Daya Tarik menempatkan perasaan manusia dan pikiran menarik kejadian nyata di dunia ke dalam kehidupan mereka, dari cara kerja kosmos terhadap interaksi antara individu dalam peristiwa fisik, emosi dan profesional. Film juga memberi kesan bahwa terdapat kecenderungan besar di kalangan orang yang berkuasa untuk menyembunyikan prinsip utama dari umum. Pada tayangan awal tampak beberapa orang penting dalam sejarah yang “menyembunyikan Rahasia”. Inti dari film the Secret adalah penjelasan, aplikasi serta bukti -meski tidak terlalu meyakinkan- dari Hukum Daya Tarik atau the Law of Attraction.
Law of Attraction (Hukum Daya Tarik)
Law of Attraction umumnya dihubungkan dengan teori, kepercayaan dan praktek faham Gerakan New Thought dan New Age. Pernyataannya antara lain bahwa manifestasi pengalaman fisik dan mental manusia berhubungan dengan pikiran, perasaan dan kata-kata serta tindakan utama dan bahwa manusia, dengan begitu, memiliki kontrol langsung terhadap realitas dan bahwa hidupnya melulu berdasarkan pada pikiran semata. Pikiran seseorang (sadar atau dibawah alam sadar), emosi, kepercayaan dan aksi dapat dikatakan menarik hubungan pengalaman secara positif maupun negatif atau geratan “harmoni hukum daya tarik”.
Pernyataan penting dalam Hukum Daya Tarik ini adalah you get what you think about, your thought determine your experience, atau anda mendapatkan apa yang anda pikirkan dan bahwa pikiran Anda menentukan pengalaman anda, yang dalam istilah di dunia digital (komputer) adalah what you get is what your see (WYGIWYS) alias anda mendapatkan apa yang anda lihat. konsep Hukum Daya Tarik di film ini mengutip ucapan terkenal dari Siddharta Gautama (Buddha), “apa yang terjadi pada anda adalah hasil dari pikiran anda”. Pernyataan Gautama ini dianggap bukti bahwa Hukum Daya Tarik telah dikenal sejak dahulu kala.
Inti Ajaran Hukum Daya Tarik
1. Bersyukur. Film the Secret antara lain memuat beberapa ajaran atau prinsip yang positif antara lain bahwa manusia harus bersyukur atas apa yang dimiliki atau didapatkan. Dengan kata lain, hidup harus dilihat dari sisi positif atau hal-hal baik. Dengan begitu, hidup dijalani dengan bahagia dan kebahagiaan ini bukanlah tujuan tetapi kondisi bagaimana hidup harus dijalani.
2. Optimis. Salah seorang penyaji bicara mengenai kecerdasan universal yang merespon keinginan kita. Film mengajak penonton untuk melihat bahwa jagat raya ini adalah katalog yang darinya kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan. Agar sikap optimis kita muncul sebaiknya kita harus berada dalam lingkungan pergaulan yang positif juga.
3. Visualisasikan. Apapun yang diinginkan hendaknya digambarkan dengan jelas agar membantu menjelaskan keinginan.
Film the Secret menjelaskan tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu “ask, believe, receive” atau minta, percaya dan menerima, dan ini adalah inti ajaran Hukum Daya Tarik.
Beberapa pendukung Hukum Daya Tarik yang lebih modern mengklaim bahwa hukum itu berakar pada Fisika Quantum. Menurut mereka, pikiran memiliki sebentuk energi yang menarik sebagaimana halnya kerja energi. Untuk mengontrol energi ini, pendukung Hukum Daya Tarik mengharuskan orang melakukan empat hal, yaitu
1. Mengetahui apa yang diinginkan dan memintanya pada jagat raya (univers) atau dalam bentuknya yang lain yang diyakini seperti Tuhan, dewa, sampai sumber energi yang tidak dikenal.
2. memfokuskan pikiran atas benda atau objek yang diinginkan dengan perasaan besar seperti antusiasme atau rasa syukur.
3. Merasakan dan bersikap seolah objek yang diinginkan itu telah dimiliki
4. Bersikap terbuka untuk menerimanya.
Bila seseorang berpikir terus-menerus secara negatif, seperti tentang ketidakpunyaan, menurut mereka, kondisi itu akan termanifestasi dengan sendirinya di dalam hidup orang itu. Sementara orang yang menggunakan empat prinsip tadi akan menghindari pikiran negatif ketidakpunyaan itu dan jagat raya akan mewujudkan keinginan orang itu. Empat langkah di atas, senada dengan istilah yang pura-pura ilmiah, dengan “Tujuh Langkah dalam Demonstrasi” dari Panentheistik, yang pertama kali terdapat dalam buku Gerakan New Thougth, Become What You Believe karya Mildred Mann (1904-1971), yaitu:
1. Desire atau hasrat dan keinginan. Memiliki antusiasme kuat untuk apa yang diinginkan dalam hidup, sebuah kerinduan nyata terhadap sesuatu yang tidak ada sekarang
2. Decision atau Keputusan. Mengetahui dengan pasti apa yang diinginkan, apa yang ingin dilakukan atau apa yang ingin dimiliki, dan bersedia membayarnya dalam bentuk nilai-nilai spiritual.
3. Ask atau Meminta. Apabila yakin dan antusias, mintalah dengan cara sederhana dan bahasa yang ringkas
4. Believe atau Percaya. Percaya untuk menyempurnakan keyakinan yang kuat, secara sadar dan tidak sadar
5. Work atau Bekerja. Bekerjalah yang berhubungan dengan keinginan itu, beberapa menit sehari, melihat diri sendiri dalam gambaran yang selesai. Tidak perlu membuat outline yang rinci, tetapi melihat diri sendiri menikmati hal tertentu.
6. Feel Gratitude atau Merasa bersyukur. Selalu ingat untuk mengatakan, “Terima kasih, Tuhan (atau jagat raya)” dan mulailah untuk merasa bersyukur di dalam hati. Doa yang paling bertenaga yang dapat kita lakukan adalah tiga kata itu, dan harus benar-benar merasakan rasa syukur itu.
7. Feel Expectacy atau Rasakan Pengharapan. Latihlah diri sendiri untuk hidup dalam bentuk yang berbahagia karena mengharapkan. Bertindaklah demikian sampai hal itu menjadi bagian dari diri sendiri, dan hal itu adalah keharusan dan akan menjadi kenyataan.
Pernyataan Demonstrasi Mann itu tidak dibuat dengan dasar sains fisika, bukti atau metafor, tetapi muncul berdasarkan pada keyakinan. Film dan buku the Secret saya kira pada intinya menyebarkan kebahagiaan bagi penonton atau pembaca dan dalam film tampak sekali diset dalam nuansa provokatif dengan menampilkan tokoh-tokoh dalam bidangnya dengan gaya khutbah dengan intonasi dan mimik yang meyakinkan dan cenderung bernuansa mistis.
Berkaitan dengan bagaimana kita merubah cara berpikir kita yang mana dalam diri kita mensiasati pola hidup, apa yang kita kerjakan adalah sesuatu hal yang ingin kita tunjukan kepada orang laen untuk mencapai tujuan, yang mana tujuan tersebut bersifat positif dan dalam masyarakat bisa diterima dengan baik. Itu menunjukan bagaimana kita bisa meraih apa yang kita inginkan bukan semata pencapaian individualis, namun dibutukan sesuatu ataupun seseorang untuk mencapai tujuan tersebut melalui dukungannya, kepercayaannya, serta spiritnya. Tanpa bantuan dari yang lain manusia hanyalah `sampah yang terpingggirkan`, maka itu fungsi manusia sebagai mahluk sosial, bahgkan ada slogan yang bertuliskan `you`ll never walk alone` merupakan tulisan logo sebuah klub sepakbola besar didaratan Britania sana, yang mana tulisan tersebut tidak hanya mempunyai arti namun lebih bermakna.
Tapi bagaimanapun, rasanya merubah cara berpikir tidak akan merubah apapun di luar diri kita, di jagat luas sekitar kita. Yang berubah adalah di dalam diri sendiri. Merubah persepsi kita, fokus kita, emosi kita, dan cara berpikir kita dari negatif menjadi positif (dari apa yang kita rasakan kurang pada apa yang kita inginkan) akan memberi efek yang besar pada motivasi, energi dan kreativitas kita dan itulah sebabnya mengapa kita akan lebih efisien bekerja mencapai tujuan. Tidak ada elektromagnetik memancar dari kepala kita yang secara sulap merubah jagat raya. Tidak ada getaran mistis mempengaruhi lingkungan kita. Merubah cara berpikir tidak merubah kondisi kuantum objek di sekitar kita menjadi siap pakai atau langsung tersedia. Jagat raya tidak serba ada untuk memenuhi seluruh keinginan kita. Yang wajar dan sesungguhnya terjadi adalah kita merubah diri sendiri, kemudian kita juga dengan sendirinya merubah cara pandang kita terhadap lingkungan. Kondisi ini sebangun dengan pepatah yang mengatakan bahwa “Bila kita tidak bisa merubah lingkungan, maka ubahlah diri sendiri.” Perubahan itu terjadi melalui kombinasi mekanisme yang tidak bersifat mistis, tetapi psikologis dan mekanis, termasuk berpikir positif, optimis dan tidak berburuk sangka.
Meski perilaku manusia yang cenderung berubah tak tentu (abstrak) namun pola pikir manusia tetaplah berkembang dari apa yang ingin dia lakukan, hal-hal (masalah) yang dianggap menarik menjadi kajian mereka untuk mengungkap hal apa yang ada di dalam masalah tersebut. Seperti apa yang dilakukan sains modern semacam Albert Einsten yang mana ketertarikan dia terhadap matematika terus ia kembangkan hingga menyempurnakan titik sempurna. Tapi barangkali apa yang dilakukan Einstein ini dari sudut pandang Hukum Daya Tarik adalah bahwa Einstein memfokuskan pikirannya pada apa yang ia inginkan yaitu rumus sederhana yang dianggap paling sempurna untuk menggambarkan temuannya sampai akhirnya ditemukan rumus e=mc².
Sebuah system kategori – kategori yang terpolarisasi, dan hamper tidak melukiskan apa yang sebenarnya terjadi ketika kita berpikir tentang belajar dan bertindak. Ada emosi – emosi, intelektual, IQ. Ada kecerdesan dan kebodohan, disip[lin dan perintah, seolah – olah ada hal – hal dalam dirikita yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.
Proses – proses berpikir mereka berjalan secara simultan, bukan merupakan bagian – bagian yang saling terpisah. Anda tidak akan menjumpai seseorang yang berpikir, dan pada waktu yang sama dia tidak beremosi, tidak melakukan spiritualisasi, dan tidak memiliki hati. Dengan ekspresif bagaimana kita menciptakan apa yang biasa disebut sebagai carta pandang kita melalui cara pikir kita yang tak hanya berorientasi pada hal – hal yang membuat kita down tapi untuk perkembangannya lebih ke arah `move up` dalam pencapaian tujuan yang kita inginkan.
Dalam film `The Secret` tersebut banyak para pengugah – pengugah semangat dirinya yang membangkitkan system berpikir mereka masing – masing sehingga apa yang mereka inginkan bisa tercapai, dalam hal ini peran spiritual tidak lepas dalam membantu mengembangkan pola pikirnya, namun disini perannya sebagai penasehat atas apa yang dlakukan ataupun yang mereka rasakan. Kekuatan believe dari dalam diri mereka sendiri serta keadaan lingkungan sekitar yang menjadi saran dalam mencapai hal tersebut. Meski kadang believe tersebut cenderung mustahil dalam penggembangannya, namun dengan kesadaran spiritual yang membuatnya yakin bahwa bantuan dari kekuatan believe tertsebutlah yang salah satunya membantu dalam proses penggembangan pola pikir kita.
Hal tersebut tak lepas juga dari kualitas inti yang memproses bagaimana kita bersikap, berperilaku, berpikir, dan punya tujuan. Tanpa kita sadari apa yang telah menjadi kekuatan dalam diri kita merupakan karena kemampuan kita yang mendasari terbentuknya kepribadian kita.
Label: Review
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda